Disepi ini kau semakin nampak...
Saat menyapa dan menghilang..
Suasana hati yang lalu telah berubah..
Terhanyut rasa yang mulai tumbuh..
           
            Ku ingin kau tetap tiada dalam asaku...
            Ku bahagia saat biasa-biasa saja...
            Hati dan diriku mulai teracuni...
            Perlahan aku juga punya rasa...

Kutepis tak peduli tapi tak bisa...
Kau mulai merasuk mempengaruhi...
Hati dan diriku mulai teracuni...
Saat kau menghilang hatiku pilu...
           
            Terbelit rindu dan ingin tahu...
            Rindu sapa dan tegurmu...
            Aku mulai terganggu...
            Sosokmu yang menjelmakan impianku...


Sentuhmu adalah beda...
Ku tau itu luapan rasa...
Meski tak peduli aku mengerti...
Tak mungkin kulari karena situasai...

            Ku tak pergi bukan berarti memberi hati...
            Meskipun sedikit terasa tak bisa diingkari...
            Pesonamu itu juga nyata...
Tak tertolak oleh hati...

Ku nikmati apa yang bisa...
Saat kita ada semua terjelma...
Saat terpisah mulai resah...
Realita mulai terbuka...

            Kebenaran mulai mengusik...
            Suara hati menyalahkan rasa...
            Realita menenggelamkan cinta...

Keinginan bersua tetap ada...
Menatap menyetuh yang dicinta...
Aku bisa merasa semua...
Menolak dan menerima aku tak berdaya ...

            Kebenaran murni kebenaran...
            Tapi cinta adalah cinta...
            Tak mengetuk dan tak permisi...
            Tak pernah tau datang dan pergi..

Cinta adalah cinta...
Berharga dan bermakna...
Nista juga bercela...
Bisa cacat dan sempurna...

By: AmeliaThalita Kasih




Seperti memetik matahari...
Aku sudah terbakar sebelum menggapainya...
Terlumat habis seluruh ragaku...
Tak tesisa apa pun didiriku...

            Sekarang harus bagaimana...?
            Aku seperti terlempar, kealam baru...
            Kosong dan sendiri...

Aku tak bisa untuk tidak mendengarmu...
Untuk tidak memperhatikan katamu...
Kau tak tampak pun hatiku tertuju padamu...
Kau di depanku, terhapus semua rencanaku...

            Saat kau hadir...
            Ku belajar diam dan menjauh...
            Setelah kau pergi...
            Itu pun tak merubah sesuatu..

Sosokmu menghilang dari pandangan...
Dirimu utuh tertinggal dihatiku...

Itulah dirimu untuk ku...



Seribu rasa yang kurasa tentang mu...
Yang paling kuiingini dari semua...
Menghalau dan menghapusmu...
Bukan benci atau tak suka...

            Takut terluka oleh rasa...
            Rasa sayangku yang mulai ada...
            Takut tak siap terima realita...
            Kenyataan terlarang untuk bersama...

Semoga kau tau, semoga kau mengerti...
Saat suatu saat aku tak mendekat..
Saat suatu saat kuciptakan jarak...
Mungkin kau tak bisa menyapa lagi...

            Bukan membenci atau antipati...
            Aku hanya menyiasati suasana hati...
            Saat tak kuasa memahami batas...
            Saat tak berlogika dan tak waras...

Rasaku akan selalu ada...
Karena ada ruang yang kau singgahi...
Meskipun kenyataan tak melampaui ilusi...

Karena hati tak bisa memaksa situasi...


Dosa dan cinta...
Sama manis dan menakutkan...
Tak kan pernah bisa menyatu keduanya...

            Aku takut satu pilihan...
            Karena itu sangat menyakitkan...
            Aku juga takut satu pilihan...
            Karena disitu ada hukuman...

Ku hanya ingin menikmati satu masa...
Dimana kau ada dan aku bahagia...
Ada sapa dan tawa...
Ada sentuh dan kasih...
Dengan cinta yang berbatas...

            Karena kau ada aku bahagia...
            Ketika kau pergi aku nyeri...
            Meski ini pun aku ingini...

Kini aku harus bagaimana...?
Kehilangan aku tak bisa...
Besama mu pun itu tak nyata...
Sosokmu tak pernah menjelma..
Bayangmu terlukis nyata..

Hanya sapa
Hanya suara

Sebatas asa..
Sedekat mimpi..
Terasa lara..
Perih.. Nyeri di hati..

Kerinduan,, ketakutan..
Membelenggung kelu jiwa yang hampa..
Kekuatan,, keputus asaan...
Silih berganti menyiksa raga..

Seribu tanya.. setitik harapan,
terus ada.. di jiwa dan raga..
Kan kunanti jawabannya.. ku ingin wujudkan impian..
Tak pernah reda.. bara dan dahaga..

Ku simpan bahagia dan kecewa..
Selama mimpi masih ada..
Hasrat jiwa tak pernah sirna.
Menanti sosokmu ada menjelma 
(sabtu 14/9/2013)
Panjangnya masa,,tak pernah terasa,,
Detaknya waktupun nyaris tak terdengar,,
Tajamnya peristiwa,,tak pernah teraba,,
Semua nyaman, damai adanya,,

Kuraih cinta yang benar,
sederhana tanpa kepalsuan..
Kau curahkan kasih yang hangat,
melekat erat selimuti hati..

Tatapmu tak pernah garang,
tatapmu tak pernah merana,
Sebening embun sejuk merasuk,,
Setulus kalbu lembut melekat..

Bias-bias kasihmu, membelai hati, getarkan jiwa penuh nyanyian..
Indahnya cinta itu ada,,
Bahagia pun bisa dirasa,,
Saat ada ketulusan cinta..

Waktu.. rangkaikan untaian cintanya
Bayu.. hembuskan wangi kasihnya
Bawa itu padaku,, kalungkan dihidupku
Terpakan selalu dihati dan asaku

Akhir cerita,,
aku tak pernah tau,,
enggan menebak,,
tak sudi mencari,,

Satu hal slalu kuyakini,,
Kau ada, kau nyata, hadir menjelma bukan khayal..
Setitik kemungkinan itu jadi milik ku,,
Satu yang tak palsu,, itu adalah kau,,
hadir bersinar diantara berlaksa kemunafikan,,
Tak kan kulepas,, lekatmu padaku,,

Rengkuhmu selamanya untukku..



sabtu 15 febuari 2014
Diberdayakan oleh Blogger.